Qola Ismail atau Kala Ismail : Aku menggunakan kata ini karena aku berpikir hidupku seperti seorang Nabi bernama Isnail,. Sebuah perjalanan hidup, dimana aku harus memilih kebebasan ku atau ikut dalam ketaatan ku bersama orang tua ku. Lalu ternyata aku adalah Ismail yang akan mengikuti harapan orang tua ku namun tetap berharap seperti masa dimana Ismail terus berharap saat itu ada keajaiban dari tuhan untuk membebaskan dia. Dan untuk ku adalah kebebasan dari PENYIMPANGAN ini.

Pertama kalinya aku merasakan ejakulasi


Mungkin kebanyakan orang yang membaca akan bertanya,

Bagaimana saya menahan diri untuk tidak melakukan hubungan dengan laki-laki? Jika bisa, apa mungkin itu terjadi dan bagaimana caranya?

Aku akan mencoba mengingat sebaik mungkin apa saja yang sudah aku jalani selama ini. Bukan untuk memuaskan sebagian orang yang membaca tulisan ini. Lebih dari itu aku berharap setiap orang akan membantu ku memahami diri ku. Dan dapat memberikan saran atau memberi tahu aku, apa yang sebenarnya terjadi padaku dan bagaimana aku harus berbuat.




     Aku mungkin adalah aktor terbaik dalam hidupku, dimana aku memerankan tokoh utamanya dengan penuh penghayatan. Berbohong menjadi bagian dari hidupku saat aku mulai dicurigai oleh orang-orang disekitar ku (itu yang aku pikirkan saat orang memandang aneh pada prilaku ku). Ketika aku mengenal rasa suka pada pria semasa SD, aku mungkin masih bisa bertahan menahan hawa nafsuku. Tapi hal itu jelas tidak dapat berlangsung lama, dimana aku harus mencoba menyalurkan hawa nafsu ini pada sesuatu. Aku tidak mungkin menulis bahwa diri ini hanya menyukai seseorang pria tanpa pernah menyalurkannya dalam hubungan seksual. Maka jika hal itu dapat dilakukan, aku pasti berharap hal tersebut menjadi bagian dalam hidupku.



      Yang aku ingat adalah pertama kali aku menyadari menyukai pria adalah saat SD dengan seorang kakak kelas bernama Gandi. Masa-masa normal mungkin bagi seseorang untuk sekedar mengagumi tanpa memiliki gambaran bagaimana berhubungan seks dengan orang lain. Hal itulah yang terjadi padaku ketika masa itu, hanya rasa kekaguman dan mungkin sedikit bumbu dedegan didalam dada. Namun tayangan televisi terkadang membuat diri ini terbawah kealam lain bersama Gandi. Tidak seperti sekarang yang banyak sensor pada setiap adegan mesum dalam film. Pada masa aku masih SD, terutama film India sangatlah memperlihatkan adegan-adegan terbaiknya dalam kemesraan. Tubuh artis pria yang tak jarang terbuka sempurna dan begitu bagus, yang ku ingat mungkin wajah terbaik adalah Hrithik Roshan. Setiap adegan dalam filmnya mengundang ku masuk pada imajinasi seksual. Tidak dapat menyalurkan hasrat ku, hari itu cukup aneh bagiku karena akhirnya kau tahu cara tersendiri bagaimana mengeluarkan sperma ku tanpa masturbasi (onani - adegan mengocok kemaluan pada pria).


Ketika asyik nonton di depan tv sendirian siang itu, aku menonton sambil tiduran dengan posisi penis ku berada di atas lantai. Adegan panas pun datang, saat pemain pria menari dengan telanjang dada dan memegang lawan mainnya. Gerakan-gerakan kecil aku lakukan pada penis ku, lalu aku menekanya cukup kuat dan saat itu mungkin penis ku ereksi namun tidak seutuhnya. Beberapa kali adegan itu berlangsung tiba-tiba saya merasa menikmati hal itu dan ternyata sperma itu banjir didalam celana ku. Karena khawatir ketahuan, aku langsung membersihkan diriku dan celana itu agar mama tidak tahu. Setelah hari itu akhirnya aku mulai melakukan cara tersebut berulang kali dengan menonton film atau melihat gambar-gambar pria seksi yang saat itu biasa aku dapatkan dari tabloid yang terkadang saudara perempuan ku miliki.


PERTUALANGAN KU BERSAMA RYAN



Lalu hari itupun datang dan menjadi pengalaman pertama ku berhubungan dengan pria bernama Ryan. Saat itu aku, Raffa dan beberapa anak kecil lainnya main ke rumah Ryan. Ryan anak SMA kala itu dan merupakan anak yang baik dan cukup ramah dengan anak-anak kecil seperti kami dan saat itu aku masih kelas satu SMP. Hari itu kami bermain play station (PS) di rumah Ryan dimana keadaan rumah lagi sepi karena orang tua Ryan sedang pergi. Cukup lama kami bermain PS lalu secara bergantian, beberapa anak pulang yang jumlah nya kurang lebih delapan orang. Setelah tinggal aku, Raffa , Angga dan dua anak kecil lainnya yang masih tersisa Ryan mengajak kami menonton film. Awalnya film itu biasa saja, ada actionnya dan drama percintaannya disana. Namun semakin lama film tersebut banyak seksnya, Ryan yang duduk di belakang ku mulai melakukan masturbasi sendirian sedang Raffa dan beberapa anak berada di depan kami lebih dekat dengan TV. Saat itu aku merasa Ryan menyukai ku, beberapa kali kakinya menyenggol ku dan akhirnya aku melihat dirinya sedang melakukan hal itu.

Ryan mengajak ku untuk masturbasi bersama, lalu anak-anak didepan sadar apa yang sedang kami lakukan. Tapi baiknya saat itu, anak-anak itu tidak begitu peduli dan mengganggu kami dengan apa yang kami lakukan. Cukup lama kemudian melakukan hal tersebut, lalu Raffa dan anak lainnya izin pulang kecuali Angga yang masih berada di depan tv. Karena merasa sepi dan Angga sedang asyik menonton, tiba-tiba Ryan membaringkan diriku dan mulai mengoral kemaluan ku. Hari itu pertama kali aku merasakan hubungan seksual, terus dan terus Ryan mengisap kemaluan ku dan akhirnya aku tahu rasanya begitu nikmat melakukan hubungan seksual secara nyata. Setelah punya ku keluar Ryan meminta ku tetap berbaring lalu menggesek-gesekan kemaluannya diatas kemaluan ku dan memasukkan penis itu disela-sela paha ku. Hubungan itu benar-benar menambah ketidak warasanku, aku menjadi semakin memiliki pengalaman nyata dalam hubungan seksual. Angga yang saat itu berada di depan tv ternyata terus memperhatikan apa yang kami lakukan tanpa berisik. Baik Ryan ataupun aku saat itu merasa takut dan cemas kalau sampai Angga memberitahu orang lain tentang kejadian hari itu.

Angga adalah adik Gandhi, seorang pria yang pada awal cerita sudah pernah aku jelaskan sebelumnya. Saat itu mungkin Angga masih duduk dikelas 4 SD, setelah kami selesai dan melakukan bersih-bersih lalu kami mengajak Angga bicara. 

Ryan memulai percakapan itu, "Angga mau main PS lagi, atau mau lanjut nonton?" dengan cemas aku yang merasa takut ikut bicara, "apa yang angga lihat tadi tidak perlu diberi tahu dengan Raffa dan teman-teman. Angga masih ingin main kesini bukan?"

Respon Angga sangat membantu, dia hanya bertanya apakah besok mereka boleh bermain PS lagi disini. Ryan dengan gugup menjawab, "iya, tentu saya Angga boleh kesini asal tante tidak sedang ada dirumah. bukannya Raffa takut dengan tante." kami hanya terus merasa cemas melihat anak itu dan setelah film itu selesai Angga pulang lebih dulu menyusul anak-anak yang lain bermain entah kemana. Dirumah yang sepi itu Ryan dan aku mengobrol cukup banyak, Ryan mencoba mengundang ku untuk melakukan hal itu lebih sering lagi. Setelah hari itu, aku memiliki cara untuk menyalurkan hubungan seksual ku secara nyata dengan Ryan.

Ryan memang tidak terlalu menjadi perhatian ku pada awalnya, walaupun kami tinggal dalam kampung yang sama tapi secara alam bawah sadar walaupun sering bertemu aku tidak pernah tertarik kepada dia. Dia tidak bertingkah aneh, Ryan seorang pria dengan pacar wanita merupakan teman saudara perempuan ku dan kami satu kampung. Dengan pandangan seperti itu aku merasa aman memiliki teman untuk menyalurkan hubungan intim ini walaupun bukan kisah cinta. Karena pada masa kecil itu, aku rasa belum ada sedikitpun bayangan bagaimana dua orang laki-laki berpacaran ataupun menikah seindah saat ini.

Hal konyol terjadi pada ku, suatu hari Angga datang kerumah dengan alasan mencari Raffa untuk pergi bermain hari itu. Saat rumah sedang kosong hanya ada aku di depan TV, Angga tiba-tiba menghampiri ku dan mulai bicara tentang apa yang aku lakukan dengan Ryan.

"mas, yang kemarin kalian lakukan itu apakah sangat menyenangkan?" dengan lugu anak itu membuatku ketakutan.

Aku sangat cemas dengan  apa yang aku dengar dari Angga, aku mencoba menjelaskan banyak hal kepada Angga tentang hal-hal yang tidak dia mengerti. Anak yang mungkin berusia sekitar  sepuluh tahun itu mengganggu ketenangan ku, lalu aku menyuruhnya pulang dan melakukan masturbasi  sendiri ditempat sepi seperti kamar mandi. Aku mengatakan bahwa hal itu sangat nikmat dan mungkin dia akan ketagihan setelah melakukannya. Jika di pikir-pikir, keadaan saat itu sangatlah konyol tentang  apa yang aku lakukan dan bagaimana angga menerimanya.

Ke esokan harinya dalam keadaan yang sama, angga datang dan menceritakan pada ku bahwa hal itu tidak terjadi apa-apa. "aku sudah melakukanya, tapi tidak ada hal apapun yang terjadi pada ku." Angga membuat ku merasa takut setengah mati jika ada orang yang mengetahui hal itu.

Lalu dia mengajak ku ke kamar ku dan mempraktekan apa yang dia lihat  hari itu, "aku ingin mas memberi tahu ku dan langsung menujukannya padaku." angga yang sudah berada di atas ranjang tanpa celana membuat hari ku gila. 

Aku sangat takut hari itu jika keluarga ada yang pulang, lalu pintu ku tutup dan kamar ku kunci saat  aku kembali dia sudah terlalu bersemangat dengat hal itu. Dia menyuruhku  menimpanya  dan menggesekkan kemaluan ku pada kemaluannya dan juga di sela pahanya. Karena aku tidak dapat mengontrol rasa nikmat  itu, aku mencoba menyodominya, aku mengangkat kakinya lalu mulai memasukan kemaluan ku pada lubang duburnya. Angga kaget karena merasa sakit saat baru ujung kepala dari kemaluan ku masuk ke lobang. Dia mendorong aku, lalu berkata bahwa dia tidak mau lagi melakukan hal itu karena hal itu sangat sakit menurutnya. Setelah kejadian hari itu, angga tidak pernah lagi mendekati aku dan bertanya akan hal  itu. Ada rasa lega kala itu, tapi setelah dari Angga aku merasa kacau  karena aku mulai menyukai untuk memasukan kemaluan ku kedalam dubur karena rasa hangat itu. Aku tidak menceritakan kejadian antara aku dan Angga  kepada siapa pun juga  walaupun itu Ryan.

Pada kali berikutnya aku akan berhubungan dengan  Ryan, aku memberanikan diri dan bertanya apakah aku boleh memasukan kemaluan ku kedalam duburnya. " Ryan, sepertinya ketika seseorang berhubungan mereka memasukan kemaluannya kedalam sesuatu."

Ryan terlihat bingung dan bertanya, "maksudmu pria dan wanita? kenapa kamu menyakan hal itu?" 

"aku hanya penasaran dan ingin mencobanya, apakah aku boleh melakukanya kepadamu?" wajah lugu ku saat itu membuat dia perlu berhati-hati menjelaskan sesuatu padaku.

Ryan mencoba menjelaskan kepada ku bahwa disana kotor dan itu sangat sakit baginya, tapi jika aku mau dia akan memberikan nya pada ku. Dari Ryan aku merasakan pertama kali menyetubuhi seorang pria dengan sangat puas. Aku merasa menikmati saat melihat Ryan kesakitan dan berteriak perlahan ketika kemaluan ku masuk kedalam duburnya. Namun sangat sayang karena hanya sebentar hal itu dapat aku nikmati, sebab Ryan dan keluarganya harus pindah jauh keluar kota. Orang tua Ryan yang merupakan seorang supir sebuah perusahaan mendapat mutasi kerja ke Bengkulu tahun itu dan aku ditinggalkan Ryan sendiri dengan nafsu ku yang saat itu sudah semakin besar.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts