Qola Ismail atau Kala Ismail : Aku menggunakan kata ini karena aku berpikir hidupku seperti seorang Nabi bernama Isnail,. Sebuah perjalanan hidup, dimana aku harus memilih kebebasan ku atau ikut dalam ketaatan ku bersama orang tua ku. Lalu ternyata aku adalah Ismail yang akan mengikuti harapan orang tua ku namun tetap berharap seperti masa dimana Ismail terus berharap saat itu ada keajaiban dari tuhan untuk membebaskan dia. Dan untuk ku adalah kebebasan dari PENYIMPANGAN ini.

Mari memperkenalkan diri terlebih dahulu

           Sebelumnya, saya meminta maaf menggunakan Nama Samaran Kala Ismail. Saya hanya berpikir bahwa Kala memilik makna "kalimat allah" sebuah kalimat yang mengatakan bahwa "bahwa saya tercipta sebagai pria". Sedangkan Ismail adalah salah satu nabi yang menjadi ujian bagi orang tuanya, sebuah ujian antara ketaatan kepada Allah SWT atau kasih sayang mereka kepada anaknya. Dalam beberapa kasus, saya merasa hidup saya sangatlah mirip dengan Nabi Ismail as. Saya memiliki orang tua yang sangat menyayangi saya, terlebih sosok seorang ayah. Dia membuat semua ini menjadi berat bagi saya dengan menumpuhkan harapannya kepada saya. Begitulah cara saya terus bersembunyi dan menaham perasaan saya terhadap pria secara terbuka sampai saat ini bahkan mungkin hingga akhir.



     Dalam hidup saya, saya ingin sekali mengajukan dua permohonan kepada tuhan saya atas apa yang saya rasakan saat ini. Seperti Nabi Ismail, saya juga sangat takut menyakiti orang tua saya jika saya hanya memikirkan diri saya sendiri. Maka, setiap kali saya berdo'a kepada tuhan dan teringat dengan diri saya yang memiliki nafsu kepada pria. Saya memohon kepadanya, pertama "jika sampai pada masanya saya tidak dapat menghindari sebuah pernikahan dengan wanita, saya ingin sekali dia mencabut ingatan saya bahwa saya perna menyukai pria." hal itu karena saya sangat takut saya tidak dapat terus berbohong kepada pasangan saya. Jika kenyataannya masa membuat saya tidak mampu mengendalikan apa yang sudah aku buat untuk terangkat. Saya sangat takut wanita itu akan sangat kecewa dan bahkan lebih sakit lagi, hal lain adalah kekecewaan keluarga. Lalu permohonan ke dua adalah, "saya berharap dengan kekuasaannya, dia membuat sebuah kemungkinan bahwa agama saya akan mengerti bahwa orang seperti saya tidak ingin menyakiti atau disakiti, terlebih menjadi seperti orang-orang di masa lalu yang melampaui batas dalam ke zhaliman." Pada do'a ini saya terlalu berharap bahwa waktu akan menghantarkan agama saya dan negara ini pada pemikiran atas pelegalan sesama jenis. Jika ditanya pada kami apakah kami menginginkan hal ini, sungguh jawabannya adalah tidak. Bagaimana bisa kami bisa hidup tenang, saat kami dekat dengan seseorang yang mengundang hawa nafsu kami harus terus berpura-pura tanpa ada tempat untuk melampiasakannya. Mungkin bagi seorang suami yang memiliki istri, jika dia di jalan bertemu dengan seorang wanita cantik yang menggoda hasratnya dia cukup mengucapkan "astafirulaallazim" lalu menahannya dan segera pulang menemui istrinya. Lalu bagi kami bagaimana cara melakukannya, bagaimana terus dapat menahannya, bagaimana dapat bertahan, itu semua terasa sulit bertahun-tahun ini.



     Lalu masa sepertinya mau membantu, dan entah saya terlalu bahagia atau saya sendiri ternyata masih tidak bisa berubah. Mendengar beberapa kajian tentang seorang Waria bernama Hit yang merupakan pembantu Umm Salama mendapatkan teloransi dari Nabi Muhammad SAW hingga sebelum akhirnya Hit diusir dari tempat Umm Salama karena nabi merasa Hit masih memiliki ketertarikan pada wanita. Ketika membaca artikel itu saya merasa tuhan akan membantu saya menyelesaikan masalah ini. Tapi hingga saat ini saya tetap tidak memiliki keberanian untuk dapat terbuka secara nyata untuk bilang, 



"Saya Gay, Saya ingin di akui tanpa harus diperlakukan berbeda dari sebelumnya"





Baiklah, kita mulai perkenalan ini.


     Saya Kala Ismail, anak ke sembilan dari sepuluh orang bersaudara. Namun dari sepuluh orang itu hanya enam orang yang masih hidup dan memiliki kesempatan bersama dengan orangtuanya. Anak pertama orangtua saat ini adalah pria, sosok anak yang sempurna untuk menjadi seorang pria. Kakak saya itu memiliki tubuh yang tinggi dan berperawakan sangat kasar, dalam masa remaja kakak hampir dilaluinya jauh dari orangtua. Dia pergi merantau ikut paman di Kota Lampung, dia bekerja sebagai kondektur bersama paman. Karena sebagian hidupnya tidak di rumah maka saya tumbuh dengan didikan saudara kedua, tiga dan empat saya yang semuanya wanita. Dengan seorang adik laki-laki yang sangat manja dan nakal, panggil dia Raffa dan kami hanya berjarak dua tahun usianya.

    Terkadang saya masih sering berpikir bahwa saya memiliki prilaku seperti wanita dan menyukai pria itu karena saya di didik oleh saudara perempuan saya. Bagaimana tidak, setelah saya duduk di bangku kuliah dengan beragam teman dari beberapa jurusan, salah satu psikologi. Teman saya sempat membahas teori tentang penyimpangan, katanya "hal itu terjadi karena ada penanaman prilaku bagi seseorang baik secara sadar atau tidak sadar." Prilaku yang saya maksudkan ini ialah saya suka sekali menari dan berprilaku gemulai saat masa Sekolah Dasar. Tapi orangtua menganggap itu wajar pada masa itu, karena tidak hanya aku yang melakukannya. Adik saya Raffa lebih dari saya, dia beberapa kali memenangkan lomba jogget/menari dalam beberapa acara. Hal ini bahkan tidak menjadi pertanyaan, kenyataannya Raffa dan aku sering sekali menjadi ajang pertunjukan di rumah untuk berjogget bersama. Mungkin hal itu terjadi karena semua keluarga menyukai musik dangdut sedangkan identiknya dangdut adalah goyangan.

     Saya tidak dapat mengingat dengan jelas kapan saya mulai menyukai seorang pria dalam hidup saya. Namun yang saya ingat, saat saya duduk di bangku Sekolah Dasar kelas tiga saya tertarik kepada teman saudara perempuan saya yang ke empat dan mereka duduk di bangku kelas enam. Dia bernama Gandi, seorang pria yang jelas banyak disukai wanita karena dia tampan dan juga nakal. Saya mengenalnya pertama kali saat dia mengerjakan tugas bersama saudara perempuan saya di dekat rumah. Terlebih setelah itu saya tahu bahwa dia anak penjual barang sembako di sekitar rumah kami. Beberapa kali mama menyuruh belanja, pasti saya akan berpura-pura menyerahkan diri saya untuk di suruh ke warung. Sangat lucu ketika menulis pada bagian ini, karena pada saat itu saya memiliki kepribadian lembut dan kemayu menjadikan saya sangat cukup akrab dengan orang tuanya.

       Saya tidak perna tahu sebelumnya kalau warung itu adalah rumahnya, karena hampir beberapa kali kesana saya tidak perna bertemu dengannya. Ternyata Gandi selama ini tinggal bersama neneknya, namun belakang ini dia mulai tinggal di rumah karena ibunya sedang mengandung dan terkadang tidak ada yang menjaga tokoh. Dia memiliki adik pria bernama Angga, mungkin saat saya duduk di bangku kelas tiga, Angga sedang berumur empat tahun. Orang tua Gandi cukup angkrab dengan saya, karena memang warga di sekitar rumah mengenal saya anak yang ramah, lucu dan aktif dengan jogget di acara-acara sekitar. Cukup menguntungkan bagi saya, karena jika orang lain ketika mau belanja berada di depan tokoh, hal berbeda yang saya lakukan yaitu saya berdiri depan pintu masuk. Saya memiliki kesempatan yang banyak dapat melihat dia keluar memakai handup dari kamar mandi menuju kamarnya. Terkadang saat belanja saya menyempatkan bermain bersama Angga di satu ruangan yang di gabung antara ruang tamu dan ruang keluarga, hanya untuk berlama-lama  melihatnya duduk depan TV.

       Itulah masa menyenangkan saya ketika saya sudah mulai merasakan menyukai seorang pria yang saya ingat dalam otak saya. Hingga saya kelas dua SMP, saya menghadiri pernikahan Gandi dengan pasangannya karena saat itu orangtua saya mendapatkan undangan acara pernikahan mereka di rumah mempelai wanitanya. Pada masa-masa itu saya mungkin sangat berharap bahwa dia adalah orang yang sama dengan saya. Beberapa kali dia masuk dalam mimpi saya dan melakukan hubungan seksual, mungkin pada masa itu bagi seorang pria itu akan menjadi akil balik baginya (mimpi basa), tapi tidak dengan saya. Walaupun berulang kali mimpi itu terjadi dan aku lakukan bersama Gandi, pada saat kami akan melakukan hubungan seksual selalu saja saya akan merasa takut dan cemas seseorang akan menangkap basa kam. Kenyataannya dalam alam bawah sadar saya masih banyak ketakutan, setiap kali berada di titik klimaksnya ada saja alasan aku terbangun dari mimpi indah itu. Beberapa kali terkadang bukan sperma yang keluar saat saya bangun, tapi sebuah keringat terasa dingin karena takut. Saya ingat semua mimpi-mimpi itu sampai saat ini, hal itu mungkin terjadi karena saya pasti terbangun sebelum mencapai ejakulasi. Hingga saya pergi ke Jogja dan saat itu masa cuti kuliah saya, akhirnya saya bisa bermimpi dengan puas karena ketika bangun celana saya penuh dengan sperma. Mungkin ini terdengar konyol, sebelum saya tidur saya menonton got talent US. Disana seorang pria bernama Calum Scott begitu mencuri perhatian, tidak banyak yang saya mengerti di Vidio YouTube itu. Tapi tingkah Calum saat audisi dan begitu lembutnya dia saat mendapatkan golden tiket membuat saya merasa tertarik bahkan mungkin ke bawah mimpi itu. Sangat menyenangkan, mungkin karena berada jauh dari keluarga dan aku sudah terlalu bebas ketika cuti menjadikan dalam mimpi pun aku mulai sangat liar.



Itu lah diri ku saat pertama kali menyadari rasa suka ku pada pria.


Kini mari aku gambarkan diri saat ini,

Apa yang aku gambarkan tentang diriku saat masa kecil tidak jauh bedah dengan saat ini. Aku masih seorang pria bermata sipit, dengan kulit yang mulai memutih kembali ketimbang masa SMA ku. Aku masih tetap seorang pria yang pintar, humoris dan mudah akrab dengan orang. Kurang lebih seperti itu yang tergambar bagi orang yang telah lama mengenal diri. Namun menjadi sangat berbeda bagi yang baru kenal, karena aku yang ingin terlihat sangat normal membuat diriku terlihat sangat dingin dan sombong. Beberapa teman sekelas bilang karena begitu dinginnya aku beberapa orang yang niat ingin belajar bersama mu jadi takut. Hal lain adalah karena usia ku dan anak-anak angkatan ku berbeda sangat jauh.


Aku suka sekali jogging jika ada waktu dan kalau sempat bangun pagi, walaupun asma tapi rasanya jika jogging hal itu cukup mengurangi sakit ku. Aku juga suka renang, dalam satu minggu sekali aku akan berenang dan itu pun jika uang ku ada lebihnya. Hal ini akibat dari saran orang tua dan dokter sebenarnya, menurut mereka berenang dalam melatih napas ku dan membuat asma ku berkurang.


Akibat pekerjaan ku di Billiard dan tuntutan memuaskan nafsu orang-orang yang membeli ku dengan harga yang sedikit. Aku mencoret-coret tubuhku dengan beberapa gambar dan tulisan, kita bilang itu adalah seni Body Art yang membuat nilai tambah pada tampilan ku. Aku memiliki tubuh dengan tinggi sekitar 164 cm dan berat yang sering menetap di 55 Kg namun perna sangat jatuh sampai 46 Kg dan sangat kegumk sampai 62 Kg.


Begitulah hal yang bisa saya gambarkan tentang diri saya.


Andai aku memiliki keberanian seperti orang lain pada umumnya yang menunjukan dirinya adalah gay pasti akan lebih menyenangkan untuk menampilkan photo saja dari pada menulis. Saya sangat berharap seseorang yang tepat akan memahami ke gilaan ku tentang pencarian jati diri ini.




Semoga tidak ada yang tersakit setelah ini.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts